Candi Agung Amuntai





Candi Amuntai, juga dikenal sebagai Candi Agung, adalah sebuah situs candi Hindu yang terletak di Kelurahan Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Berikut adalah sejarah lengkap tentang Candi Amuntai:

Latar Belakang dan Pembangunan
- Candi Agung diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang sezaman dengan Kerajaan Majapahit.
- Kerajaan Negara Dipa didirikan oleh Empu Jatmika pada abad ke-14 Masehi.
- Kerajaan ini kemudian melahirkan Kerajaan Negara Daha di Negara dan Kesultanan Banjar.

Penemuan dan Keadaan Candi
- Candi Agung ditemukan kembali pada tahun 1967 saat dilakukan penggalian situs kepurbakalaan di Kota Amuntai.
- Candi ini dibangun di atas tanah rawa dengan menggunakan tiang pancang dari kayu ulin.
- Bahan bangunan candi didominasi oleh batu bata besar dan kayu ulin.

Keunikan dan Peninggalan
- *Ukuran Candi*: Luas bangunan candi sekitar 40 meter x 50 meter.
- *Benda Peninggalan*: Ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah seperti fragmen kepala kala dari terakota, lapik padma, hiasan bangunan antefiks, dan pecahan tembikar.
- *Analisis Radiokarbon*: Hasil analisis radiokarbon menunjukkan Candi Agung berasal dari tahun 750 Masehi atau abad ke-8 M, lebih tua dari perkiraan awal berdasarkan cerita rakyat.¹ ² ³

Signifikansi dan Pelestarian
- Candi Agung merupakan simbol peradaban kuno di Kalimantan yang menunjukkan betapa majunya budaya dan kepercayaan di wilayah ini sejak dulu.
- Situs ini juga menjadi daya tarik wisata sejarah yang unik dan ladang penelitian bagi sejarawan dan arkeolog.

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bubungan tinggi

Gambar
      Rumah Adat Banjar adalah salah satu warisan budaya yang kaya dan unik di Kalimantan Selatan, Indonesia. Rumah adat ini memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, yang mencerminkan perkembangan budaya dan tradisi masyarakat Banjar. Rumah Adat Banjar diyakini berasal dari zaman Kerajaan Banjar, yang berdiri pada abad ke-14 Masehi. Pada saat itu, masyarakat Banjar telah memiliki tradisi arsitektur yang khas, yang dipengaruhi oleh budaya Melayu, Jawa, dan Arab.    Rumah Adat Banjar berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat Banjar. Pada abad ke-16, Rumah Adat Banjar mulai memiliki bentuk yang lebih khas, dengan atap yang tinggi dan jurai yang panjang. Bentuk ini dipengaruhi oleh arsitektur Melayu dan Jawa, yang memiliki atap yang tinggi dan jurai yang panjang sebagai simbol kekuatan dan keagungan.    Rumah Adat Banjar dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti kayu ulin, atap rumbia, dan bambu. Kayu ulin dipilih k...
Baca selengkapnya